Nama Indonesia Bisa Dikenal Melalui Formula 1

23-02-2016 / KOMISI X

Ketua Komisi X DPR Teuku Riefky Harsya menilai, nama Indonesia di mata internasional dengan bergabungnya pembalap muda Tanah Air, Rio Haryanto di ajang balap Formula 1. Riefky berharap, terjunnya pembalap pertama Formula 1 dari Indonesia ini membangkitkan semangat bangsa.

 

“Kita sebagai bangsa, membutuhkan satu isu yang membangkitkan bangsa, bangga sebagai bangsa Indonesia. Salah satunya, melalui hadirnya putra bangsa di balapan bergengsi Formula 1,” kata Riefky, usai RDPU dengan Komite Ad-Hoc Reformasi PSSI di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Senin (22/02/2016) sore.

 

Riefky menambahkan, prestasi Rio saat ini juga sangat diperlukan sebagai rasa nasionalisme kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia terhadap generasi muda.

 

Ketika ditanyakan mengenai biaya untuk bergabungnya Rio di Formula 1, Riefky mengakui, pihaknya belum membahas hal itu dengan Pemerintah, khususnya Kementerian Pemuda dan Olahraga. Bahkan, Kemenpora belum mengajukan dalam APBN, namun Menpora Imam Nahrawi malah lebih lebih banyak membicarakannya di media massa.

 

“Ini yang kita sayangkan. Tapi kalau nanti diajukan dan mau dibahas di APBN-2016 pada Mei nanti, pasti akan kita sambut. Masalahnya, apakah sudah terlambat apa belum untuk diberikan. Karena yang kita tahu, biaya sebesar 15 juta Euro itu, dibagi menjadi 6 termin, dan termin pertama dari keluarga,” imbuh Riefky.

 

Politisi F-PD itu memastikan, pihaknya akan menyambut baik, jika Kemenpora mengajukan biaya untuk Rio dalam APBN-P 2016. Ia memastikan, hal itu tidak akan melanggar aturan. Namun, jika Kemenpora menganggarkan dalam APBN 2016 yang sudah diketok pada akhir tahun lalu, justru itu yang akan melanggar aturan.

 

Riefky menambahkan, jika memang biaya untuk Rio menjadi terlambat jika dibahas di APBN 2016, ia menyarankan untuk menggunakan anggaran di kementerian lain, misalnya Kementerian Pariwisata. Apalagi, anggaran kementerian yang dipimpin Menpar Arief Yahya untuk tahun ini mengalami kenaikan cukup signifikan.

 

“Kemepar itu mempunyai program promosi mancanegara mencapai sekitar Rp 3 triliun, di situ yang disosialisasikan adalah program Wonderful Indonesia, yang tujuannya untuk menarik wisatawan asing berkunjung ke Indonesia, dan menghasilkan devisa bagi negara. Apakah promosinya nanti bentuknya majalah, billboard, ataupun lainnya, termasuk di Formula 1 kan sama saja. Tinggal hitung saja biayanya, itu sama saja dengan advertising,” jelas Riefky.

 

Dengan begitu, tambah politisi asal dapil Aceh itu, jika Kemenpar ingin mengenalkan potensi pariwisata, bisa memanfaatkan media placement di Formula 1. Hal itu, selain membantu atlet, tapi juga untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.

 

Sebagaimana diketahui, Rio resmi ikuet berlaga di arena balap ‘jet darat’ selama musim 2016 ini bersama tim balap asal Inggris, Manor Racing Ltd. Walaupun sempat mengalami kesulitan pembiayaan, akhirnya Pertamina membantu menalangi pembiayaan Rio yang mencapai 15 juta Euro atau sekitar Rp 255 miliar. (sf) Foto: Azka/parle/od

BERITA TERKAIT
Komisi X Apresiasi Penjelasan Rektor UGM terkait Ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo
23-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Ova Emilia menegaskan bahwa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, adalah alumni...
Optimalkan Unit Layanan Disabilitas di Bidang Pendidikan
22-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menegaskan pentingnya optimalisasi fungsi Unit Layanan Disabilitas (ULD) untuk mewujudkan...
Fikri Faqih Dorong Pendidikan Agama Jadi Pilar Integral dalam Revisi UU Sisdiknas
21-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menegaskan pentingnya pendidikan agama sebagai bagian tak terpisahkan dalam...
Revisi UU Hak Cipta Rampung, Royalti Musik Lebih Transparan
21-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI Once Mekel menekankan pentingnya tindak lanjut nyata dari DPR dan pemerintah untuk...